Permata 67,50 karat ini dikenal dengan nama The Eye Of Brahma atau Mata Sang Brahma. Black Orlov diperkirakan ditemukan di sebuah tambang India pada awal abad 19. Permata ini sebenarnya berwarna abu-abu gelap, tetapi karena begitu pekatnya hingga tampak seperti berwarna hitam. Cerita tentang berlian ini ternyata segelap warnanya. Menurut keterangan dari situs Diffraction Diamonds, Black Orlov diyakini pernah tertanam pada patung Dewa Brahma. Permata berharga itu kemudian dicuri oleh seorang biarawan dan berpindah kepemilikan hingga beberapa kali. Hal itulah yang menjadi asal-usul kutukan yang konon meliputi berlian ini.
Legenda mengatakan bahwa tiga pemilik Black Orlov mati karena bunuh diri. Kutukan itu pertama kali terungkap pada tahun 1932, ketika seorang pedagang berlian JW Paris membawa Black Orlov ke Amerika Serikat untuk dijual. Setelah berhasil menjual berlian tersebut, tanggal 7 April pada tahun yang sama Paris meloncat dari gedung pencakar langit 5th Avenue Manhattan karena alasan yang tidak diketahui. Korban kedua kutukan adalah Putri Leonila Viktorovna-Bariatinsky dari Rusia. Sang putri menghabisi nyawanya dengan cara yang sama seperti Paris.
Selanjutnya kutukan berlian itu jatuh kepada Putri Nadia Vygin-Orlov, kerabat putri Leonila yang menjadi pewaris selanjutnya Black Orlov. Sang putri menghabisi nyawanya satu bulan setelah kematian Putri Leonila, lagi-lagi dengan cara melompat dari atas gedung. Berlian tersebut kemudian berpindah tangan kepada Charles Wilson pada tahun 1950-an. Atas perintah Wilson Black Orlov dipotong dan dijadikan perhiasan baru. Sejak itu tak ada lagi kisah insiden kematian yang berkaitan dengan berlian itu terdengar. Bahkan bintang Desperate Housewives, Felicity Huffman sempat memakai berlian ini dalam perhelatan Oscar, dan sampai saat ini sang aktris masih sehat walafiat.
0 comment:
Posting Komentar