-->
Home » » Usir Ebola, Suku Ini Lakukan Tradisi Tolak Bala

Usir Ebola, Suku Ini Lakukan Tradisi Tolak Bala

Ritual tolak bala ebola.
Setiap suku di dunia ini mempunyai tradisi yang unik, bahkan tidak masuk akal. Tujuannya sangat beragam, mulai dari menyembuhkan penyakit, menolak bala, hingga menurunkan hujan. Dan biasanya tradisi itu biasanya dipimpin seorang dukun.

Demikian juga di beberapa negara di Afrika, di mana tradisi ini masih sangat kuat mengakar di kebudayaannya. Dan salah satu desa yang menjadi penyebab penyebaran virus Ebola, kini melakukan pengusiran terhadap penyebab penyakit mematikan tersebut.

Seorang dukun yang dipercaya di desa tersebut, melakukan pengusiran setan, saat ia mencoba untuk menghapus 'kutukan' pada desa tersebut, di mana virus mematikan Ebola, diyakini telah dimulai.

Dukun berusaha untuk menghapus wabah tersebut, dan memberikan kepercayaan bahwa penduduk telah bebas dari virus yang menjangkiti desa mereka di Meliandou, Guinea. Desa yang diidentifikasi sebagai 'ground zero' penyakit pembunuh ini, diketahui setelah bocah dua tahun bernama Emile Ouamouno meninggal di sana pada akhir Desember 2013.



Ritual pengusiran virus Ebola.
Ketika anak kecil tersebut terkena demam, muntah, dan ada darah dalam tinja dan kemudian meninggal dua hari kemudian, tak ada yang tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi. Sedangkan beberapa warga lainnya mulai sekarat, mereka panik dan seorang dukun Kalifa Lengo dibawa untuk melakukan upacara pengusiran setan.

"Dia mengambil barang-barang yang diduga terkena sihir, yang tergeletak di sekitar rumahnya," kata Etienne Ouamouno, ayah dari Emine.

Tapi meskipun telah dibakar, orang-orang terus sekarat dan terjangkiti penyakit Ebola, menyebabkan ratusan untuk meninggalkan desa, dan banyak yang percaya jika keluarga Ouamouno atau seluruh desa, dikutuk.

Sebagai korban tewas terus melambung, dukun dibawa untuk melakukan upacara pengusiran setan. Minggu ini, ia kembali ke desa kecil untuk mengawasi tahap akhir ritual, yang pertama kali dimulai April tahun lalu.

Selama kunjungan pertamanya, Lengo menanam pohon pisang di tengah desa dan berjanji untuk kembali. Pemotongan tanaman dilakukan, para tetua mengatakan, akan menghapus kutukan yang ada.

Upacara dilakukan dengan menyanyi dan menari di dekat pohon, awal pekan ini. Seekor kambing dimasak di atas api dan sesepuh desa melemparkan beras di pohon.

Di sini, seperti di banyak desa lain di seluruh benua, orang masih percaya bahwa Ebola disebarkan dengan sengaja oleh orang-orang yang ingin mencari keuntungan.

Ebola, yang disebarkan oleh cairan tubuh dari orang yang menunjukkan gejala penyakit. Sampai saat ini belum ada obatnya, dan penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Para ilmuwan masih mencoba untuk mencari tahu, bagaimana wabah dimulai, termasuk datang ke Meliandou untuk menguji kera besar dan kelelawar sebagai sumber penyebaran pertama.

Wabah Ebola telah menghancurkan Afrika Barat, dan diyakini telah menewaskan lebih dari 9.200 orang di seluruh Liberia, Guinea dan Sierra Leone.

0 comment:

Posting Komentar

Back To Top